DomaiNesia

Sabtu, 25 Juli 2020

Argumentasi Pria Menjadi Versi Iklan Produk Keayuan Perempuan Di Korea

Produk keelokan pasti identik dengan kaum hawa. Namun, hal itu tidak akan Anda temui bila Anda berkunjung ke Korea. Entah apakah para laki-laki di negara ini gemar menggunakan produk skin care untuk wanita atau wajah mereka memang halus dan mulus. Di Korea model pria sering dijadikan merk ambassador produk keelokan perempuan.

Maka, Anda akan sering melihat model-versi pria dengan wajah imut terpampang di billboard di atas etalase toko produk keelokan. Pasalnya, itulah yang menjadi daya tarik industri kecantikan Korea. Selebriti laki-laki mempunyai dampak yang sungguh kuat kepada penggemarnya sehingga produk kosmetik tak ragu menyebabkan mereka spokesperson-nya.

Di Korea, tak gila bagi mereka (warga Korea) menyaksikan suatu produk kecantikan diwakili oleh selebriti pria. Seperti yang terlihat dengan jelas kalau kita pergi ke daerah Myeongdong. Di sepanjang tempat tersebut Anda akan menemukan etalase produk kosmetik setempat asal Korea yang berlomba-lomba memasang foto merk ambassador mereka. Uniknya lagi, justru toko-toko tersebut ramai dikunjungi oleh para pembeli, baik wanita maupun laki-laki.

"Sejak dahulu produk kosmetik di Korea memang tidak memandang jender ketika akan memilih ikon untuk produk kosmetik. Justru, penggunaan selebriti laki-laki lebih mampu mempesona pembeli kaum wanita," terperinci Song Hyegi, salah satu pekerja toko kosmetik terhadap KompasFemale.

Daya tarik para selebriti pria tak lepas dari fenomena Korean-Wave yang melanda dunia. Kaum perempuan seakan terhipnotis untuk turut berbelanja kosmetik yang dibintangi oleh idola mereka.

Sebut saja, boyband JYJ. Tiga laki-laki tampan ini terpilih selaku ikon untuk produk kosmetik Tony Moly, dan terbukti bisa menarik para penggemar mereka untuk memakai produk tersebut.

"Dulu aku tidak memakai produk ini, tapi sesudah dibintangi oleh idola aku, naluri untuk memakai produk yang sama langsung ada. Dan ternyata produknya juga sesuai dengan kulit aku," bela Ita (bukan nama bantu-membantu), perempuan asal Indonesia yang mengaku pesona idola memang bisa menjadikannya beralih memakai produk yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perkembangan Logo-Logo Tv Swasta Dari Tahun Ke Tahun

Masa 90an itu emang banyak kenangannya men. Membahas kala 90an emang mengasyikkan, tetapi juga mengharukan. Karena kita mengenang periode k...