DomaiNesia

Minggu, 26 Juli 2020

10 Mikoorganisme Yang Mampu Hidup Di Air

Di dalam air pasti terdapat bakteri dan protozoa tidak luput juga minuman yang sering kita minum, tetapi tenang saja selama masih dalam batas normal hal itu tidak berbahaya. Sahabat, layakbaca kali ini share wawasan 10 mikroorganisme yang terdapat pada air minum. Selengkapnya:

1. Salmonella Enterica
Salmonella adalah sebuah genus basil yang ialah penyebab utama penyakit bawaan makanan di seluruh dunia. Bakteri umumnya ditularkan ke insan melalui konsumsi kuliner yang terkontaminasi yang berasal dari binatang, khususnya daging, unggas, telur dan susu.
2. Chaetomium sp
Chaetomium sp. spora tidak terlampau berbahaya, meskipun dalam beberapa perkara mereka dapat menyebabkan nanah yang diketahui sebagai phaeohyphomycosis. Mereka juga mampu mengakibatkan ancaman bagi orang yang alergi terhadap spora, dan bahkan yang umumnya hanya terjadi dengan paparan kronis.

3. Legionella Pneumophila
Legionella pneumophila tergolong kuman Gram negatif, berupa batang, tidak meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Koloni kuman ini hidup subur melekat di pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 2­6 mg/l. 
Legionella mampu hidup pada suhu antara 5,7°C – 63°C dan hidup subur pada suhu 30°C – 45°C.
4. Naegleria fowleri
Naegleria fowleri diketahui dengan karakteristik yang disebut amebaflagellata, ialah memiliki bentuk ameboiddan flagellata dalam hidupnya. Siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile dan bentuk kista yang non-motile dan resisten. Trophozoit bentuk ameboid yaitu bentuk satu-satunya yang ditemui pada insan.
5. Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang dibutuhkan dari substrat. 
Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar dibandingkan dengan rizoid dan sporangiofor).
6. E. Coli
Escherichia coli yaitu salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam kanal pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Nama basil ini diambil dari nama seorang bakteriologis yang berasal dari Germani yakni THEODOR VON ESCHERICH.
Theodor V.E berhasil melaksanakan isolasi basil ini pertama kali pada tahun 1885. Ia juga berhasil pertanda bahwa diare dan gastroenteritis yang terjadi pada infant, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.

7. Copepods
 Copepoda ialah grup crustacea kecil yang dapat ditemui di bahari dan hampir di semua habitat air tawar dan mereka membentuk sumber paling besar protein di samudra. Banyak spesies adalah plankton, namun banyak juga spesies benthos dan beberapa spesies kontinental mampu hidup di habitat limno-terestrial dan yang lain di tempat terestrial basah, mirip rawa-rawa.

8. Rotifers
Rotifers adalah hewan mikroskopis dari divisi Rotifera. Rotifers dapat ditemukan di aneka macam lingkungan dan air tawar. Rotifers juga sering dijumpai pada mosses dan lichens yang tumbuh pada batang pohon dan kerikil.
Ciri yang lain:
• Merupakan binatang kosmopolitan.
• Banyak terdapat di air tawar
• Dikenal selaku wheel animacules (hewan beroda).
• Ukuran 40 mikrometer – 2.5 mm, rata- rata 200 mikrometer.
• Hidup soliter, berkoloni, dan sesil.
• Tubuh transparan, warna disebabkan warna susukan pencernaan (hijau, merah, dan coklat).
9. Anabaena sp
Anabaena ialah genus cyanobakteria filamentous atau ganggang hijau-biru,didapatkan sebagai plankton. Anabaena diketahui berperan dalam menfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk kekerabatan simbiosis dengan tanaman tertentu mirip pakupakuan. 
Terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotoxin,yang membahayakan margasatwa lokal seperti halnya binatang ternak dan binatang peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena sudah digunakan dalam penanaman padi sawah, serta selaku penyuplaipupuk alami yang efektif.
10. Cryptosporidium
 Cryptosporidium ialah protozoa patogen dari divisi Apicomplexa dan menjadikan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis. Jenis Apicomplexan patogen yang lain ialah benalu Plasmodium (malaria) dan Toxoplasma (toksoplasmosis). 
Vektor ini bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu host, sehingga kistanya dikeluarkan berbarengan dengan kotoran dan mampu menular ke host gres.

Sumber: https://blogbudakkorea.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perkembangan Logo-Logo Tv Swasta Dari Tahun Ke Tahun

Masa 90an itu emang banyak kenangannya men. Membahas kala 90an emang mengasyikkan, tetapi juga mengharukan. Karena kita mengenang periode k...