DomaiNesia

Minggu, 04 Juli 2021

Sby Kenang Rachmawati: Fikiran Dan Idealismenya Mewarisi Sukarno

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyodorkan pidato refleksi simpulan tahun di JCC, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
SBY (Agung Pambudhy/detikcom)

Jakarta -Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyodorkan dukacita atas meninggalnya Rachmawati Soekarnoputri. SBY menyodorkan ingatan semasa Rachmawati menjabat di pemerintahannya, SBY menganggap Rachmawati sosok yang kritis dan mewarisi asumsi dan idealisme dari Presiden RI pertama Sukarno.

"Hari ini, kita semua terkejut atas berpulangnya Ibu Rachmawati Soekarnoputri ke Rahmatullah sebab menderita COVID-19. Semoga almarhumah diterima oleh Allah SWT serta diposisikan di kawasan yang terbaik di sisi-Nya. Sungguhpun Ibu Rachmawati yakni insan biasa, menyerupai kita semua, banyak yang sudah diperbuat untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Saya percaya Allah akan menimbang segala ibadah, amal, dan kebaikan almarhumah selama hidup di dunia," kata SBY, lewat akun Facebook resminya, Sabtu (3/7/2021).

SBY mengaku selaku seorang teman dekat memiliki sejumlah ingatan dengan Rachmawati. SBY kemudian menyodorkan beberapa kisah kenangannya bareng Rachmawati.

"Pertama kali saya mengenal Ibu Rachmawati (secara pribadi) pada simpulan Mei 2001. Waktu itu ia meminta saya (dalam kapasitas saya selaku Menko Polkam) untuk menyodorkan 'keynote speech' pada program haul Bung Karno yang keseratus tahun," kata SBY.

Saat itu, SBY diminta Rachmawati untuk mengatakan tentang Tri Sakti Bung Karno. SBY kemudian menerima undangan tersebut.

"Tentu dengan bahagia hati undangan itu saya penuhi mengingat dulu kala, di saat masih menjadi remaja, saya aktif dan bahagia mengikuti asumsi dan pidato-pidato Bung Karno. Di hadapan penerima program haul yang cukup representatif, saya kemukakan persepsi saya tentang Tri Sakti Bung Karno tersebut. Tentu bukan kata-kata harfiahnya, tetapi bagaimana Tri Sakti tersebut diaktualisasikan menjawab tantangan kehidupan bangsa yang terus bertambah dari satu dekade ke dekade yang lain," ungkapnya.

Kenangan yang lain yakni di saat Rachmawati diberi kepercayaan, tugas, dan kehormatan selaku anggota Dewan Pertimbangan Presiden oleh SBY. SBY menyampaikan Rachmawati mengerjakan kiprah dan amanahnya dengan serius dan sarat rasa tanggung jawab, dengan memamerkan pandangan, masukan dan tawaran ke SBY yang kala itu menjabat selaku presiden.

"Tentu seluruhnya demi kepentingan dan kebaikan rakyat Indonesia. Jika bahan yang disampaikan cukup sensitif dan jikalau disampaikan di hadapan pengunjung yang lain sanggup membuat kontroversi dan misinterpretasi, ia sampaikan secara eksklusif terhadap saya dengan didampingi staf beliau. Terhadap sejumlah gunjingan nasional, terlihat jikalau Ibu Rachmawati memiliki kepedulian yang tinggi, serta terlihat pula bahwa ia ingin menjadi cuilan dari solusi," ungkapnya.

SBY mengaku Rachmawati kerap berdiskusi bicara dengannya "one on one' terhadap isu-isu yang kritikal, sebab dinilai lebih efektif. Bukan cuma Rachmawati, kedua mantan Ketua Wantimpres di kala kepresidenan SBY, yakni Ali Alatas (alm) dan Emil Salim, yang kondang kritis (termasuk terhadap SBY), juga kerap menegaskan cara-cara konferensi eksklusif tersebut.

"Selama mengemban kiprah bareng di forum kepresidenan (lingkup besar) itulah saya mengenal sosok Ibu Rachmawati, tergolong karakter, pikiran, dan idealismenya yang sedikit-banyak mewarisi pikiran-pikiran besar ayahandanya, Sang Proklamator, pejuang bangsa dan Presiden Republik Indonesia pertama," kata SBY.

"Dalam kaitan ini, utamanya apa yang dijalankan oleh Ibu Rachmawati selaku anggota Wantimpres, secara nrimo saya mengucapkan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya," imbuhnya.

SBY juga mengungkap konferensi terakhirnya dengan Rachmawati pada 11 Maret 2021 di saat putri Sukarno itu berkunjung ke tempat tinggal SBY di Cikeas.

"Waktu itu ia sengaja menemui saya selaku wujud kepedulian serta simpati dan tenggang rasa yang diberikan terhadap keluarga besar Partai Demokrat, yang tengah menghadapi ujian dan ujian sejarah. Tentu saya sungguh terharu di saat masih ada yang akan dan berani berjumpa dengan saya kala itu. Sebenarnya di saat itu, di samping beliau, tak terhitung pula para tokoh dan teman dekat yang secara rahasia tiba menemui saya. Mereka juga ingin menyodorkan simpati dan empatinya," ungkapnya.

Terakhir SBY mendoakan Rachmawati biar diposisikan di kawasan yang terbaik. SBY berharap Rachmawati diberi pengampunan.

"Itulah antara lain ingatan saya bareng almarhumah Ibu Rachmawati Soekarnoputri. Selamat jalan Ibu Rachmawati, menuju ke haribaan Sang Khaliq. Semoga Ibu hidup dengan teduh dan hening di segi Allah, serta dalam pengampunan dan kasih sayang-Nya. Amin," ujarnya.

Sebelumnya, putri Proklamator Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri, meninggal dunia di saat dirawat akhir positif virus Corona atau COVID-19. Jenazah Rachmawati disebut bakal eksklusif dimakamkan di TPU Karet Bivak.

"Kami dari Polsek Pasar Minggu, kami monitoring acara atau wilayah kediaman Ibu Rachmawati selain sebab ia tokoh, ia juga masih terlayani VVIP. Beliau ini tidak dikebumikan (disemayamkan) di rumah sedih nantinya di Jatipadang itu. Makara dari RSPAD eksklusif ke pemakaman Karet Bivak," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko di saat dimintai konfirmasi, Sabtu (3/7/2021).

Bambang menyampaikan pemberitahuan tersebut diperoleh setelah dirinya berkomunikasi dengan keluarga dan asisten Rachmawati. Pihak keluarga, katanya, menyebut mayat Rachmawati akan dimakamkan di Karet Bivak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perkembangan Logo-Logo Tv Swasta Dari Tahun Ke Tahun

Masa 90an itu emang banyak kenangannya men. Membahas kala 90an emang mengasyikkan, tetapi juga mengharukan. Karena kita mengenang periode k...